Aku mencoba menghitung kata cinta yg pernah kau ucapkan dulu
Sebanyak daun bambu yg hijau
Rimbun seolah menutup pandang
Begitulah rasanya hati ini ketika disapa asmaramu
Namun semua itu jadi kepedihan tiada tara ketika manis itu hanya sementara kurasa
Seperti kuntum bunga yg gugur berserak
Menanti semi yang tak kunjung bertandang
Bergantinya musim tidaklah
mudah datang
Seperti hati saat
kedamaiannya hilang
Bersama ucap janji yang mudah usang
Ketika perih jadi penghias kasih sayang
Kini tak perlu buka lembar kisah ditengah rasa letih
Jangan lagi pungut kenangan yang telah jadi serpihan kehidupan
Biarlah hati kembali memutih
Agar terisi oleh keindahan
yang dapat dipilih
Mengukir kebahagiaan yang sesungguhnya
Karna hatimu enggan pada kesetiaan
Aku takkan mengiring langkahmu dengan derai airmata
Akan kulepaskan, sebab kau tak layak atas bingkai ketulusanku
Akan kuhapus ceritamu, karena kepergianmu
tak pantas jadi penyesalan
Akan kutemukan kesejatian cinta yang memberi kebahagiaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar